(Cerita ini adalah cerita nyata yang difiksikan dan dilebaykan)
September, 2011
Di suatu malam yan aneh, saya di-BBM oleh Mams.
“Day siapa itu Yayuk yang di group BBM Ciparayers?” begitulah isi message BBM dari Mams
“Hah? Bentar di check dulu” kata saya membalas BBM dari Mams. “mana ah Mams gak ada?” Tanya saya
“Udah Mams hapus sih, tapi Irnoy sempet lihat juga” kata Mams yang memang dia adalah admin group sehingga bisa menghapus member group
“oh gitu, terus siapa yang masukin Yayuk ke group kita?” Tanya saya lagi
“Gak tau, tapi di contact list Mams ada sih dia. Tapi Mams gak ngerasa masukin” timpal Mams. “apa jangan-jangan itu akun BBM Nayeuh yang baru? Soalnya Nayeuh gak ada di list member?” tambah Mams
“oiya ya, kok si Nayeuh gak ada ya? Eh tapi di contact list masih ada si Nayeuh, bentar ya tanyain dulu ke Nayeuh” kata saya
“mungkin Nayeuh ganti BB, terus Yayuk itu BBM yang lamanya” kata Mams lagi
“hmmmm…. kamu salah masukin kali Mams? Soalnya si Nayeuh ada di contact list aku Mams dan kayanya gak ganti BB” kata saya
“nggak, Mams gak pernah masukin Yayuk” jawab Mams di BBMnya
“Lalu siapa dong yang masukin???” Tanya saya lagi
Kemudian pembicaraan pun terhenti sampai di situ. Saya, Mams dan Irnoy sempat membahas juga di chat group namun tidka ada yang tahu siapa itu sosok Yayuk. Well, tanpa ada rasa penasaran Yayuk pun terhapus dari member group Ciparayers.
Beberapa hari kemudian Deboy ngechat di group kalau Beka hilang dari member, saya pun membuka member group Ciparayers dan ternyata Beka memang gak ada. Namun, ada yang bikin saya tercengang, ternyata Yayuk sudah bergabung lagi sebagai member, sosok Yayuk di fotonya terlihat memakai kerudung dan menggendong seorang bayi. Pada saat yang bersamaan, Nayeuh pun ter-list sebagai member juga, yang artinya Yayuk itu bukan BBM lamanya Nayeuh yang sempat kami kira sebelumnya, tetapi Yayuk adalah orang baru yang bergabung sebagai member group Ciparayers.
Akhirnya diperbincangkan juga bersama member group lain siapakah sebenarnya Yayuk. Semua member tidak mengetahui siapa itu Yayuk, kunci utama adalah si Mams yang memang sebelunya Yayuk masuk di Contact Listnya, tetapi Mams bilang sudah menghapus Yayuk dari contact listnya beberapa hari kebelakang dan dia tidak mengenali siapa itu Yayuk. Jadi pertanyaanya, siapakah yang memasukan Yayuk ke group sementara Mams sudah menghapus Yayuk dari contact listnya? Apakah orang lain bisa masuk sendiri ke suatu group tanpa dimasukan oleh meber yang terdaftar? bukankah kalau ada member baru yang gabung suka ada notifikasi di recent updates? Tapi ini tidak ada notifikasi.
Semua member membahas di group chat siapakah Yayuk itu, semua orang berpendapat. Mams, Irnoy, Deboy, Uncle, Meme dan saya ramai membicarakannya, dan semua mengaku tidak ada yang memasukan Yayuk ke group. Kami semua menghubngkannya dengan mistis. Apakah sosok Yayuk itu datang dari Ciparay tempat KKNM kami dulu sehingga dia keuekuh ingin bergabung ke group Ciparayers? Jangan-jangan bayi yang digendong sosok Yayuk di DP-nya itu adalah Abdam? Mungkinkah gabungnya Yayuk ke group Ciparayers secara misterius itu untuk mengingatkan kalau Abdam itu sosok nyata dan sudah lahir ke dunia? Atau untuk mengingatkan kalau masih ada urusan yang belum kami selesaikan di Ciparay ketika itu, tapi apa????
-oOo-
Jatinangor, 30 Juni 2008
Hari ini adalah hari keberangkatan kami mahasiswa Universitas Padjadjaran yang akan melakuakn Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) di beberapa kabupaten yang dibagi lagi ke beberapa desa di Jawa Barat. Saya bersama 18 mahasiswa lain ditempatkan di Desa Ciparay, Kecamatan Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi. Nama saya Dida (daydeuh) mahasiswa jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian. Dari fakultas yang sama juga ada Irni (irnoy) dan Deby (deboy) mereka jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dan Jakty (bang jack) dari jurusan Budidaya Pertanian. Sementara yang lainnya adalah Tyas (mams)dari Kedokteran Gigi, Abdi (bdee) dari Farmasi, Mario (meme) dari Teknik Pertanian, Ratih (ntih) dari Teknologi Pangan, Nia (nayeuh) dari Perikanan, Resya (rey) dari Psikologi, Fanda (fandut) dan Andika (aan/sang kordes) dari Jurnalistik, Rebecca (beka) dari Hubungan Masyarakat, Alfa (brot) dari Manajemen Komunikasi, Astri (aciw) dari Sastra Indonesia, Fitri (fitri racun) dari Antropologi, Anggi (enjih) dari Ilmu Keperawatan, Yana (uncle) dari Akuntansi, dan Sri (bu s) dari Hukum. Semua mahasiswa telah bersiap-siap menunggu keberangkatan ke masing-masing desa, kecuali saya, saya baru akan berangkat besok paginya karena ada acara jurusan yang harus dihadiri bertepatan pada hari keberangkatan tersebut. Sayang saya tidak berangkat bersama dengan teman-teman yang lainnya, padahal saya ingin merasakan serunya bersama mereka di hari pertama KKNM. Waktu itu saya sempatkan kirim sms ke Irni untuk menanyakan apakah mereka sudah sampai atau belum atau nanya lagi pada ngapain. Irni balas sms kalau mereka masih di bis dan lagi menelusuri pedalaman hutan dan gunung dan gak tau kapan sampainya. Haduh saya membayangkan bagaimana besok saya berangkat ke sana? setelah beberapa lama, akhirnya teman-teman yang duluan berangkat ngasih kabar kalau mereka sudah sampai di Desa Ciparay, ternyata menghabiskan kurang lebih sembilan jam perjalanan dari Jatinangor menuju ke sana. Perjalanan yang sangat lama!
Besoknya saya dan beberapa teman satu jurusan berangkat menuju desa KKNM. Kebetulan ada lima teman jurusan saya yang sama-sama ditempatkan di Kabupaten Sukabumi, sehingga kami bisa berangkat barengan pada saat itu. Akhirnya setelah menempuh perjalanan panjang dengan melewati kebun teh, kebun kakao, jalan yang rusak dan sepi, saya pun sampai di desa Ciparay, sementara teman saya yang lima orang sudah sampai duluan di desanya masing-masing. Sambutan hangat teman-teman KKNM membuyarkan rasa capek saya, mereka menanyakan gimana perjalanan saya, naik apa dan pembicaraan kami pun berlarut ke pembicaraan lain. Tak lama maghrib pun tiba, kami melakukan shalat berjamaah di mesjid desa dekat rumah yang kami tinggali, setelah sholat kami melakukan PDKT ke warga sekalian menerangkan apa tujuan kami datang ke desa tersebut. Kemudian baru besoknya kami diperkenalkan ke warga oleh pak lurah di balai desa.
Beberapa minggu telah kami lauli di desa ini, beberapa program kerja pun sudah kami laksanakan, kedekatan kami dengan sebagian warga juga sudah semakin baik dan keakraban kami antar anggota KKNM pun semakin dekat. Kami sudah tau masing-masing sifat anak-anak, yang tadinya pemalu sudah putus urat malunya, yang tadinya pendiam semakin beringas dan yang tadinya normal-normal saja malah semakin parah, terkadang pada saat luang kami melakukan liburan ke tempat wisata yang ada di Sukabumi. Namun dari itu semua, ada satu yang belum kami ketahui persis selama beberapa minggu KKNM ini, yaitu siapakah sosok perempuan pada foto yang disimpan di ruang depan? Ketika kami menanyakan ke Kang Subarnas, salah satu anak H.Adnan pemilik rumah, perempuan di foto itu adalah anak H. Adnan dan sekarang perempuan itu sedang di Arab Saudi menjadi TKW. Awalnya kami mempercayai akan hal itu, namun kepercayaan kami terkikis oleh cerita warga yang mengatakan kalau salah satu anak perempuan H. Adnan yang rumahnya kami tinggali itu sudah meninggal. Sebagian dari kami menyangka kalau anak H. Adnan yang sudah meninggal adalah wanita yang ada di foto ruang depan. Karena sepengetahuan kami, H. Adnan memiliki tiga orang anak yaitu Kang Subarnas, dan dua orang perempuan. Salah satu anak perempuannya pernah kami temui pada saat dia “menyita” barang-barang yang ada di rumah KKNM kami. Perempuan penyita barang tersebut tidak sama dengan sosok perempuan yang ada di foto ruang depan. Jadi, apakah anak perempuan H. Adnan yang meninggal itu adalah perempuan yang ada di foto ruang depan? Lalu kenapa kang Subarnas bilang kalau perempuan di foto itu sedang jadi TKW? Hmmmm….
Setelah kisah itu diketahui, hari-hari kami selalui diselimuti dengan cerita horror, dan anehnya semenjak itu pula kejadian horror terkadang menemani kami setiap harinya, seperti halnya besi gorden jendela ruang depan yang selalu tiba-tiba jatuh setiap malam jumat. Kejadian jatuhnya besi gorden terjadi tiga kali, dua kali pada malam jumat dan satu kali di malam lain. Sangat aneh sekali, karena pada saat jatuhnya yang pertama kami sudah memaku dengan kuat besi gorden tersebut namun besi gorden tersebut tetap jatuh kembali, pada saat jatuh otomatis kami dari dalam bisa melihat langsung ke arah luar. Apakah jatuhnya besi gorden tersebut mengisyaratkan kalau ada yang harus di lihat di luar sana ? namun sayang kami tidak melihat apapun, hanya pagar, jalan yang sepi, rumah pak Nana dan gelap yang bisa kami lihat. Suasana semakin mistis ketika salah seorang warga menceritakan kalau dulunya rumah yang kami tinggali itu adalah rumah yang tidak pernah didiami dan terkadang suka terdengar suara tangisan perempuan ketika malam tiba. Oh tidaaaak.
Keadaan rumah semakin mencekam ketika salah seorang dari kami yaitu Bang Jack mengaku kalau dirinya bermimpi didatangi seorang nenek yang mencari seorang anak bernama Abdam, dan anehnya tidak hanya Bang Jack yang bermimpi ditemui seorang nenek, tetapi juga Aciw dan Enjih juga mengaku kalau mereka bermimpi ditemui seorang nenek dalam mimpinya. Dalam mimpinya Aciw si nenek tersebut memberinya sikat, tidak tahu maksudnya apa. Sementara dalam mimpinya Enjih, dia hanya melihat sosok seorang nenek sedang duduk di salah satu kamar di rumah yang kami tempati. Mimpi yang paling aneh itu sebenernya mimpi bang Jack, karena beberapa hari setelah mimpi ditemui nenek, si bang Jack di suatu malam mimpi melihat anak kecil bermain depan rumah dan kemudian duduk di pojok pagar tepat di bawah pohon mangga yang tidak pernah berbuah. Konon pohon yang tidak pernah berbuah adalah pohon yang ada penghuninya. Hiiiiiiiiiiiiii………… Enjih memperparah keadaan seram kami, dia malah mengakui kalau dia bisa melihat hal-hal gaib, dan dia mengikrarkan kalau selama ini dia memang sering lihat seorang anak kecil yang duduk di sofa depan, atau kadang di teras luar. Oh my god !!!!
Ketika sedang seram-seramnya bercerita, tiba-tiba lampu mati, sontak beberapa dari kami berteriak ketakutan, semua saling mendekat. Dengan cepat sang kodok (baca:kordes) Aan menyalakan senter, beberapa dari kami ada yang menyalakan HPnya, ruangan cukup lumayan terang. Terlihat bu S yang dengan tenang duduk sendiri sambil terlihat bibirnya membaca do’a, Nayeuh sibuk sendiri menutup mukanya dengan benda apapun yang ada di depannya, Uncle terlihat dengan muka teganngya, sementara saya dan yang lain sedikit tenang walau saya yakin dalam hatinya itu tegang. Wow…. Suasana di luar rumah tidak seperti malam-malam sebelumnya, tumben sekali malam itu terdengar sepi tidak seperti biasanya yang selalu ada beberapa tukang ojek yang mangkal di warung sebelah rumah. Ya, malam itu sepi sekali, hening.
Dalam keheningan tersbeut, kami mulai saling menenangkan diri, namun tiba-tiba kami dikagetkan oleh suara ketukan pintu dari luar.
“Tok…. Tok …. Tok… !” cukup keras dengan ritme yang lambat
Kami semua diam, dan semua terlihat muka tegangnya.
Bang Jack memberanikan diri untuk menyahutnya “siapa?” katanya.
Tidak ada jawaban dari luar, kemudian ketukan pintu terdengar lagi.
“Tok..Tok…Tok !” suaranya masih keras namun dengan ritme cepat
Beberapa dari kami menjawab barengan “Siapa?????”
“Saya !” terdengar suara berat seorang lelaki dari luar.
Muka tegang kembali terpancar dari sebagian kami, beberapa cewek dari kami ada yang menangis.
Bang Jack di temani Brot memberanikan diri untuk mengecek siapa diluar. Sebagian dari kami menunggu dengan was-was di ruang tengah.
“Siapa?” ucap Bang Jack lagi
“Saya mau…” jawab dari luar, namun pada saat yang bersamaan terdengar suara benda jatuh yang cukup keras. “BRUUKKKK !!!”
“Astagfirullah” terdengar Brot berucap
“Brot…!!!” terdengar Bang Jack menyebut nama Brot dengan sedikit teriak…
Serempak beberapa cewek teriak barengan “aaaaaaaaaaaaaaaaa…..”
Saya memberanikan diri mendekati Bang Jack dan Brot di ruang depan, dan siapa sangka ternyata pintu depan tiba-tiba sedikit demi sedikit terbuka, terlihat bayangan di lantai masuk ke dalam rumah.
Langsung saya berdiri terpaku.
“Anjirrrr..” terdengar suara Meme yang ternyata sudah ada dibelakang saya dengan posisi terpaku juga.
Kemudian dengan perlahan, sosok dari bayangan hitam itu mulai terlihat, tangannya memegang pintu, dan…
Ok, bersambung pemirsa. Tunggu episode 2 yang dijamin lebih menyeramkan (hahahaha…).